Tuesday,
13 august 2013
“Hari ini aku titip salam ya ke profesornya.
Kalau beliau nanyain aku, bilang aku ga nanyain dia”, ujarku dengan sedikit
bercanda pada Okta, teman satu flat sekaligus teman satu kelasku. Dia hanya
menimpali dengan tertawa renyah di pagi yg sedikit basah oleh rinaian hujan
halus. Ia pun berlalu sesambil aku menarik selimut dalam-dalam dan dalam diam
pula aku menitikkan air mata. Bukan sebab begitu parahnya sakitku, atau tidak
bertemu profesor hari ini (kalau yg satu ini aku justru bahagia tidak masuk
kelas), bersebab mengapa situasi ini begitu menyakitkan. Aku mulai
berandai-andai jikalau saat ini aku
berada di rumah,