kamu tahu?
lakunya, mencoba memanah hari.
ah, mengapa hari punya nyawa seribu, sejuta? yang berkerut-kerut dahinya menghitung hidup sang hari.
kamu tahu?
pada hari ia mendadak sadis. pada waktu ia bengis.
lakunya, mencoba memanah hari.
ah, mengapa hari punya nyawa seribu, sejuta? yang berkerut-kerut dahinya menghitung hidup sang hari.
kamu tahu?
pada hari ia mendadak sadis. pada waktu ia bengis.